ada beberapa teori mengenai perhitungan debit andalan ini. yang sering digunakan adalah METODE NRECA dan FJ mock
disini saya hanya akan menyinggung sedikit mengenai teori FJ Mock
Metode Mock memperhitungkan data curah hujan, evapotranspirasi, dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai. Hasil dari permodelan ini dapat dipercaya jika ada debit pengamatan sebagai pembanding. Oleh karena keterbatasan data didaerah studi maka proses pembandingan tidak dapat dilakukan. Untuk itu diperlukan pendekatan parameter hidrologi yang lebih cermat sehingga hasil simulasi dapat diterima dengan tingkat akurasi sedang tetapi masih dapat digunakan untuk analisa selanjutnya.
Data dan asumsi yang diperlukan untuk perhitungan Metode Mock adalah sebagai berikut :
1. Data Curah Hujan
Data curah hujan yang digunakan adalah curah hujan 15 (lima belas) harian. Stasiun curah hujan yang dipakai adalah stasiun yang dianggap mewakili kondisi hujan di daerah tersebut.
2. Evapotranspirasi Terbatas (Et)
Eavpotranspirasi terbatas adalah evapotranspirasi actual dengan mempertimbangkan kondisi vegetasi dan permukaan tanah serta frekuensi curah hujan.
Untuk menghitung evapotranspirasi terbatas diperlukan data :
a. Curah hujan setengah bulanan (P)
b. Jumlah hari hujan setengah bulanan (n)
c. Jumlah permukaan kering setengah bulanan (d) dihitung dengan asumsi bahwa tanah dalam suatu hari hanya mampu menahan air 12 mm dan selalu menguap sebesar 4 mm.
d. Exposed surface (m%) ditaksir berdasarkan peta tata guna lahan atau dengan asumsi :
m = 0% untuk lahan dengan hutan lebat,
m = 0% pada akhir musim hujan dan bertambah 10% setiap bulan
kering untuk lahan sekunder,
m = 10% - 40% untuk lahan yang tererosi, dan
m = 20% - 50% untuk lahan pertanian yang diolah.
Secara matematis evapotranspirasi terbatas dirumuskan sebagai berikut :
Dimana:
E = beda antara evapotranspirasi potensial dengan evapotranspirasi
terbatas (mm),
Et = evapotranspirasi terbatas (mm),
Ep = evapotranspirasi potensial (mm),
m = singkapan lahan (exposed surface), dan
n = jumlah hari hujan dalam sebulan.
Singkapan lahan dapat diasumsikan seperti pada tabel berikut :
Tabel 6.3 Singkapan Lahan Sesuai Tata Gunan Lahan
No. Jenis Penggunaan Lahan S Lahan (%)
1. Hutan Lebat 0
2. Lahan Tererosi 10-40
3. Lahan Pertanian 30-50
3. Faktor Karakteristik Hidrologi
Faktor Bukaan Lahan :
m = 0% untuk lahan dengan hutan lebat,
m = 10 – 40% untuk lahan tererosi, dan
m = 30 – 50% untuk lahan pertanian yang diolah.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan untuk seluruh daerah studi yang merupakan daerah yang mempunyai tingkat kesuburan rendah maka dapat diasumsikan untuk faktor m diambil 20% - 40%, yaitu 30%.
4. Luas Daerah Pengaliran
Semakin besar daerah pengaliran dari suatu aliran kemungkinan akan semakin besar pula ketersediaan debitnya.
5. Kapasitas Kelembaban Tanah (SMC)
Soil Moisture Capacity adalah kapasitas kandungan air pada lapisan tanah permukaan (surface soil) per m2. Besarnya SMC untuk perhitungan ketersediaan air ini diperkirakan berdasarkan kondisi porositas lapisan tanah permukaan dari DPS. Semakin besar porositas tanah, akan semakin besar pula SMC yang ada.
Dalam perhitungan ini nilai SMC diambil antara 50 mm sampai dengan 200 mm.
Persamaan yang digunakan untuk besarnya kapasitas kelembaban tanah adalah :
Dimana:
SMC = kelembaban tanah (diambil 50 mm – 200 mm),
SMC (n) = kelembaban tanah bulan ke-n,
SMC(n-1) = kelembaban tanah bulan ke-(n-1),
IS = tampungan awal (initial storage) (mm), dan
As = air hujan yang mencapai permukaan tanah.
6. Keseimbangan air di permukaan tanah
Keseimbangan air di permukaan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Air hujan (As),
Kandungan air tanah (soil storage), dan
Kapasitas kelembaban tanah (SMC).
Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
As = air hujan yang mencapai permukaan tanah,
P = curah hujan bulanan, dan
Et = evapotranspirasi.
7. Kandungan air tanah
Besar kandungan tanah tergantung dari harga As, bila harga As negatif, maka kapasitas kelembaban tanah akan berkurang dan bila As positif maka kelembaban tanah akan bertambah.
8. Aliran dan Penyimpangan Air Tanah (run off dan ground water storage)
Nilai run off dan ground water storage tergantung dari keseimbangan air dan kondisi tanahnya. Data-data yang diperlukan untuk menentukan besarnya aliran air tanah adalah sebagai berikut :
9. Koefisien Infiltrasi
Koefisien nilai infiltrasi diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan DPS. Lahan DPS yang porous memiliki koefisien infiltrasi yang besar. Sedangkan lahan yang terjadi memiliki koefisien infitrasi yang kecil, karena air akan sulit terinfiltrasi ke dalam tanah. Batasan koefisien infiltrasi adalah 0 – 1.
10. Faktor Resesi Aliran Tanah (k)
Faktor resesi adalah perbandingan antara aliran air tanah pada bulan ke-n dengan aliran air tanah pada awal bulan tersebut. Faktor resesi aliran tanah dipengaruhi oleh sifat geologi DPS. Dalam perhitungan ketersediaan air Metode FJ Mock, besarnya nilai k didapat dengan cara coba-coba sehingga dapat dihasilkan aliran seperti yang diharapkan.
11. Initial Storage (IS)
Initial storage atau tampungan awal adalah perkiraan besarnya volume air pada awal perhitungan. IS di lokasi studi diasumsikan sebesar 100 mm.
12. Penyimpangan air tanah (Ground Water Storage)
Penyimpangan air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan watu. Sebagai permulaan dari simulasi harus ditentukan penyimpangan awal (initial storage) terlebih dahulu.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan penyimpanan air tanah adalah sebagai berikut :
Vn = k x n-1 + 0,5 (1 + k) I
Vn = vn - vn-1
Dimana:
Vn = volume air tanah bulan ke-n,
k = qt/qo = faktor resesi aliran tanah,
qt = aliran air tanah pada waktu bulan ke-t,
qo = aliran air tanah pada awal bulan (bulan ke-0),
vn-1 = volume air tanah bulan ke-(n-1), dan
vn = perubahan volume aliran air tanah
13. Aliran Sungai
Aliran dasar = infiltrasi – perubahan aliran air dalam tanah
Aliran permukaan = volume air lebih – infiltrasi
Aliran sungai = aliran permukaan + aliran dasar
Air yang mengalir di sungai merupakan jumlah dari aliran langsung (direct run off), aliran dalam tanah (interflow) dan aliran tanah (base flow).
Besarnya masing-masing aliran tersebut adalah:
a. Interflow = infiltrasi – volume air tanah
b. Direct run off = water surplus – infiltrasi
c. Base flow = aliran yang selalu ada sepanjang tahun
d. Run off = interflow + direct run off + base flow
Perhitungan simulasi debit aliran rendah untuk Bendungan Wain Metode Mock dapat dilihat pada table berikut ini.
Untuk perhitungan simulasi, debit yang dipakai adalah dengan menggunakan Metode Mock karena kondisinya sesuai dengan kondisi di lapangan.
saya akan berikan contoh perhitunganya dalam bentuk excel yang bisa di download di bawah ini
CONTOH PERHITUNGAN
jangan lupa pelajari lagi teorinya dari sumber lain supaya lebih memahami lagi..
trima kasih atas ilmunya mas Ramdani..
ReplyDeletesaat ini saya sedang menempuh tugas akhir mengenai perbandingan nreca,fj mock dan tank model dan sedikit menemui masalah..
selamat pagi mas , sorry kalo berkenan boleh share laporan tugas akhirnya? thanks
DeleteBoleh share refrensi tugas akhirnya kaka, saya lagi menghitung debit andalan dengan Fj Mock, bowo.sw2@gmail.com
DeleteTerimakasih banyak
Boleh share file excelnya mas? Saya lagi mnghitung debit andalan dengan fj mock. Ini email saya...diditsandi14@gmail.com
Deleteboleh bagi file excelnya ? misal boleh kirim ke pras7207@gmail.com Makasih
Deletesama sama mas.. maaf kurang mendetail ya.. kebetulan kemaren saya magang di konsultan sipil dan kebagian tugas menghitung debit andalan..
ReplyDeletesemoga di mudahkan
sore mas, saya mau minta perhitungan excelnya tp kok tidak bisa di download ya. Saya boleh minta filenya lewat WA atau email? ini no WA saya 083830424258 , januaricoalifd@gmail.com
Deleteterimakasih mas..
sangat membantu sekali..
ReplyDeletethanks mas ramdani..
Terima kasih, mas. Ini sangat membantu dalam menyusun laporan PKL saya..
ReplyDeletemakasih bxk mas...
ReplyDeleteblogx udah membantu skripsi sy jd lebih mudah..
maksih mas ilmunya ..izin download yaaaa
ReplyDeletetrimakasih atas ilmunya :D
ReplyDeleteperhitungan nreca ini sumbernya dari buku apa y?
ReplyDeletemas tolong di perjelaas gi ya, kbtulan saya sdng mnghitung debit andalan fj mock untuk tgas akhir saya. dan kira2 sumber buku yang bisa saya liat apa ya?
ReplyDeletehmmm,, di hand out kuliah buatan dosen.. ama satu buku,,
ReplyDeleteunfortunately saya lupa bukunyaaa...
maaf banget yaa...
Ramdani
untuk nilai k apa memiliki batasan tertentu?
ReplyDeleteKoefisien nilai infiltrasi diperkirakan berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan DPS. itu maksdny gmn?
ReplyDeletekok filenya gak bisa di download ya?
ReplyDeletemas, kalau data hujannya 10harian nya gimana?
ReplyDeletehmmm.. maaf, kalau yang masih mau filenya coba email saya : ramdani.akbar@gmail.com.
ReplyDeletenanti saya akan coba carikan.
untuk mas yayan, maaf sekali sudah belum menemukan jawabanya kalau untuk 10 harian,
ntar kalau mas udah dapet tolong infoin saya yaa.. ke email : ramdani.akbar@gmail.com
kalo debit aliran didat 0.04 m3/detik. artinya gimana ya? apakah rawan ? lancar? pada aliran tersebut. mohon bimbingannya termaksih
ReplyDeletebang contoh perhitungannya gak bisa kebuka, bisa tolong kirim ke mail saya bang mansurreaz21@gmail.com
ReplyDeleteterima kasih bnyak bang
Bagi dunk file excel debit andalannya.
ReplyDeleteKarena nda bisa ke douwnload linkx.
mas ini sumbernya dari mana ya.?
ReplyDeleteMaaf saya ingin bertanya Dalam mencari Debit andalan ada beberapa metode seperti NRECA dan Bj.Mock saya ingin tanya kenapa sering digunakan metode Mock ketimbang metode lain .?
ReplyDeleteterima kasih
Maaf mas, ini bisa diupload ulang excelnya? soalnya link udah kadaluwarsa
ReplyDeletemohon kiranya di kirim xlsnya ke ilhamaria89@gmail.com
ReplyDeletePermisi mas, apakah boleh saya meminta file excelnya di septianiani46@gmail.com Terima kasih sebelumnya
ReplyDelete